Rabu, 13 Oktober 2010

0

Bios PC

Posted in ,
Brikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.Sumber
01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?

Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.
Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.
02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?
Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.
Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.
Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.
03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.
Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.
Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.
Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.
04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi terbaru?
Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.
Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.
Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.
05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?
Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini “CMOS checksum invalid” atau “Invalid configuration, run Setup”, penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko komputer.
Semoga Bermanfaat. Permasalahan pada tampilan
o Permasalahan pada monitor
Analisa & solusi :
1. Lihat lampu indikator
2. Cek pengatur brightnes dan contrast
3. Lihat tampilan self test pada layar
4. Perikasa kabel power pada monitor
5. Perikasa hubungan kabel kabel data pada port video out dan display adapter
Penyebab lain :
1. Kerusakan kartu display adapter (bunyi normal : bip … & bunyi ada masalah : biip…bip…bip…bip)
2. Memori / RAM
o Permasalahan display adapter :
Analisa & solusi :
1. Cek perangkat keras dan lunak display adapter
2. Pengaturan resolusi display adapter dengan cara restart pada safe mode dengan tekan F8, klik kanan desktop pilih properties dan pilih tab setting. Pada tab setting turunkan resolusi display dan pilih apply – OK.
Penyebab lain :
1. Kerusakan pada operating system dan perangkat keras (hardware itu sendiri)
Permasalahan pada Hard Disk Drive
o Hard disk tidak dikenal
Analisa & solusi :
1. Cek hubungan kabel data dan power pada hardisk
2. Cek pada konfigurasi BIOS / CMOS setup (pilih auto detection untuk kemudahan)
Penyebab lain :
1. IDE controller rusak
o Tidak bisa boot dari hard disk
Analisa & solusi :
1. Jika ada pesan HDD controller failure maka bisa hardisk tidak dikenali bisa mencoba cek kabel data dan konfigurasi BIOS.
2. Jika pesan Missing operating system maka setup BIOS berubah atau sistem operasi hilang /terformat. Untuk mengatasi hal ini bisa bisa partisi ulang dan install OS ulang
3. Jika pesan yang tampil Bad or Missing command interpreter maka bisa mencoba boot dari disket bootable “sesuai dgn OS” kemudian copy file COMMAND.COM ke hard disk .Bila tidak bisa menyimpan pada hard disk maka bisa di cek kapasitas hard disk penuh/kosong, hard disk terkena virus bisa diatasi dengan anti virus dan juga bisa ada kesalahan konfigurasi system operasi (CONFIG.SYS) dan kemungkinan lain kerusakan pada struktur file hard disk (FAT/ SCSI).
4. Bisa mengganti dengan hard disk baru dan buat min 2 partisi untuk sistem dan back up data.
Penyebab lain :
1. Hard disk boot record pada boot sector rusak
2. Bad sector pada hard disk “lokasi pada hardisk tidak bisa digunakan karena rusak/bad” Otak Komputer, Otak Trik
Percepat & tingkatkan proses boot
Cara simple yg bisa di coba :
Pada saat booting masuk ke setup BIOS (dgn tekan del “biasanya bgtu”) hbs itu …
Enablekan : Quick Power On Self Test
Enablekan : CPU cache – CPU level ½ cache
Disblekan : HDD SMART capability
Enablekan :Video BIOS shadow
Enablekan : Internal dan External cache

0 comments: